INOVASI MODEL PEMBELAJARAN SESUAI KURIKULUM 2013
Penulis:
Nurdiansyah,
M.Pd
Eni Fariyani
Fahyuni, M.Pd.I
Diterbitkan
oleh:
Nizamia
Learning Center Sidoarjo
Cetakan
pertama, mie 2016
BAB
I
KONSEP
PEMBELAJARAN DALAM KONTEKS KURIKULUM
A.
Makna Pembelajaran
Sejalan
dengan banyaknya paham behavioristik yang dikembangkan para ahli, pembelajaran
ditafsirkan sebagai upaya pemahiran ketrampilan melalui pembiasaan siswa secara
bertahap dan terperinci dalam memberikan respon atau stimulus yang diterimanya
yang diperkuat oleh tingkah laku yang patut dari para pengajar
Implementasi
Kurikulum 2013 dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik
adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik
secara aktif mengkonstruk konsep, hokum atau prinsip melalui tahapan-tahan
mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), Merumuskan masalah,
me3ngajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai
teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikannya
B.
Model-Model Pembelajarn
Pembelajaran
pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa, baik
interaksi secara langsung maupun secara tidak langsung. Model pembelajaran
adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum
(rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan–bahan pembelajaran, dan
membimbing pembelajaran di kelas yang lain. Model pembelajaran memiliki
ciri–ciri sebagai berikut. 1. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar
dari para ahli tertentu. 2. Mumpunyai misi atau tujuan pendidkan tertentu. 3.
Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas. 4.
Memiliki bagian–bagian model yang dinamakan: (a) urutan langkah–langkah
pembelajaran (syntax); (b) adanya prinsip– prinsip reaksi; (c) sistem sosial;
dan (d) sistem pendukung. 5. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model
pembelajaran. 6. Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan
pedoman model pembelajaran yang dipilih. Model pembelajaran berdasarkan teori
belajar, meliputi model interaksi sosial, model pemrosesan informasi, model
personal, dan model pembelajaran modifikasi tingkah laku (behavioral).
C.
Model Pembelajaran Kontekstual
Model
pembelajaran kontekstual (contekstual teaching and learning) merupakan proses
pembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna
materi ajar dan mengaitkannya dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari.
Dalam
pembelajaran kontekstual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya.
Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk
menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Ciri khas CTL ditandai
oleh tujuh komponen utama, yaitu 1) Constructivism; 2) Inkuiri; 3) Questioning;
4) Learning Community; 5) Modelling; 6) Reflection; dan 7) Autthentic
Assesment.
Ada
tujuh prinsip pembelajaran kontekstual yang harus dikembangkan oleh guru, yaitu
:
1. Konstruktivisme (Constructivism)
2. Menemukan (Inkuiri)
3. Bertanya (Questioning)
4. Masyarakat Belajar (Learning Community)
5. Pemodelan (Medelling)
6. Refleksi (Reflection)
7. Penilaian Sebenarnya (Authentic Assessment)
D.
Teori Dasar Pendekatan CTL
1.
Teori
ausubel
2.
Tiori
piaget
3.
Tiori
vygotsky
BAB IV
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Pembelajaran
kooperatif (cooperative learning) merupakan model pembelajaran dengan cara
siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang
anggotanya terdiri dari empat hingga lima orang siswa dengan struktur kelompok
bersifat heterogen.
Menurut
Rusman, setidaknya ada empat karakter yang menjadi ciri khas model pembelajaran
kooperatif, yaitu : 1. Pembelajaran secara kelompok (team work) 2. Berdasar
pada manajemen kooperatif memiliki tiga fungsi, yaitu: a) Fungsi manajemen
sebagai perencanaan b) Fungsi manajemen sebagai organisasi, c) Fungsi manajemen
sebagai kontrol. 3. Kemauan bekerja sama dalam konteks pembelajaran kooperatif
4. Keterampilan bekerja sama.
Untuk mencapai hasil yang maksimal, ada lima unsur dasar dalam
model pembelajaran kooperatif yang harus diterapkan, yaitu sebagai berikut :
1. Prinsip Ketergantungan Positif
2. Tanggung Jawab Perseorangan
3. Interaksi Tatap Muka
4. Partisipasi dan Komuniksi
5. Evaluasi Proses Kelompok
Ada
beberapa varuasi jenis model dalam pembelajaran kooperatif, walaupun prinsip
dasar dari pembelajaran kooperatif ini tidak berubah, jenis-jenis model tersebut,
adalah sebagai berikut:
1. Model Student Team Achievement Division (STAD)
2. Model jigsaw
3. Investigasi kelompok
4. Model make a match
5. Model TGT
6. Model structural
BAB V
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
(PBM)
Belajar berbasis masalah adalah interaksi
antara stimulus dengan respon, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan
lingkungan. Pembelajaran berbasis masalah memiliki karakteristik sebagai
berikut.
1. Pengajuan pertanyaan atau masalah
2. . Berfokus pada keterkaitan antar disiplin.
3. . Penyelidikan autentik
4. Menghasilkan produk/karya dan memamerkannya.
5. Kolaborasi.
Pendekatan
PBM berkaitan dengan penggunaan kecerdasan dari dalam diri individu yang berada
dalam sebuah kelompok/lingkungan untuk memecahkan masalah yang bermakna,
relevan, dan kontekstual. Penerapan PBM dalam pembelajaran menuntut kesiapan
baik dari pihak guru yang harus berperan sebagai seorang fasilitator sekaligus
sebagai pembimbing. Guru dituntut dapat memahami secara utuh dari setiap bagian
dan konsep PBM dan menjadi penengah yang mampu merangsang kemampuan berpikir
siswa. Penguasaan pengetahuan dan keterampilan lebih efektif apabila individu,
khususnya siswa dapat mengalaminya sendiri, bukan hanya menunggu materi dan
informasi dari guru, tetapi berdasarkan pada usaha sendiri untuk menemukan
pengetahuan dan keterampilan yang baru dan kemudian mengintergrasikannya dengan
pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki sebelumnya.
BAB
VI
MODEL
PEMBELAJARAN PAIKEM
PAKEM
merupakan model pembelajaran dan menjadi pedoman dalam bertindak mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dengan pelaksanaan pembelajaran PAKEM, diharapkan
berkambangnya berbagai macam inovasi kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pembelejaran yang partisipatif, aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan.
Terdapat
empat aspek yang memengaruhi model PAKEM, yaitu: pengalaman, komunikasi,
interaksi, dan refleksi. Apabila dalam sebuah pembelajaran terdapat keempat
aspek tersebut, maka kriteria PAKEM terpenuhi. Daryanto (2013) menyatakan
sekurang-kurangnya ada empat prinsip PAKEM, yakni:
1. Mengalami
2. Interaksi
3. Komunikasi
4. Refleksi
Dalam
perkembangan model-model pembelajaran, ternyata terdapat beberapa model-model
pembelajaran yang sebenarnya telah memuat konsep PAKEM. Menurut Udin S. Saud,
terdapat tiga model pembelajaran yang telah biasa digunakan oleh para pengajar
yang pada dasarnya mendukung PAKEM, yaitu: 1. pembelajaran kuantum, 2.
pembelajaran bebasis kompetensi, dan 3. pembelajaran kontekstual.
BAB
VII
MODEL
PEMBELAJARAN BERBASIS WEB (E-LEARNING)
Pembelajaran
elektronik (e-Learning) merupakan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan
Internet sebagai metode penyampaian, Interaksi, dan fasilitasi serta didukung
oleh berbagai bentuk layanan belajar lainnya
Internet
merupakan perpustakaan raksasa dunia, karena di dalam internet terdapat
miliaran sumber informasi, sehingga kita dapat menggunakan informasi tersebut
sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini hal-hal yang dapat difasilitasi oleh
adanya internet, yaitu 1. Discovery (penemuan), 2. Communication (komunikasi), 3.
Collaboration (kolaborasi).
BAB
VIII
MODEL
PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
Model
pembelajaran inkuiri pertama kali dikembangkan oleh Richard Suchman tahun 1962
(Joyce and Well, 2009), untuk mengajar para siswa memahami proses meneliti dan
menerangkan suatu kejadian. Menurut Sanjaya (2014), ada beberapa hal yang
menjadi karakteristik utama dalam pembelajaran inkuiri, yaitu:
1.
Inkuiri
menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untu mencari dan menemukan.
2.
Seluruh
aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban
sendiri dan sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan
sikap percaya diri (self belajar)
3.
Tujuan
dari penggunaan inkuiri dalam pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan
berpikir secara sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan kemampuan
intelektual sebagai bagian dari proses mental.
Jenis-jenis Model Pembelajaran Inkuiri 1. Inkuiri terbimbing
(Guided inkuiri), inkuiri bebas (free inkuiri), Inkuiri bebas yang dimodifikasi
(modified free inkuiri) Teori-Teori Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
1.
Tiori
piaget
2.
Teori
Perkembangan Social Vygotsky
3.
Teori
Penemuan Jerome Bruner
4.
Teori
Konstruktivisme John Dewey
BAB
IX
MODEL
PEMBELAJARAN VCT (VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE)
Teknik
mengkarifikasi nilai (Value clarification technique) atau sering disebut VCT
dapat diartikan sebagai teknik pengajaran untuk membantu peserta didik dalam
mencari dan menentukan suatu nilai yang dianggap baik dalam menghadapi suatu
persoalan melalui proses menganalisis nilai yang sudah ada dan tertanam dalam
diri peserta didik
Metode yang
layak digunakan pada model pembelajaran VTC, sebagaimana beberapa ahli
mengakumulasikan metode-metode tersebut, antara lain: (a) metode diskusi,
ceramah, bermain peran, wawancara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar